Share : Indonesia yang kaya?

Cerita Awal : Jum’at (14/1) pagi ketika saya membaca koran Kompas, terutama pada artikel yang berjudul “Energi Bakal Jadi Masalah”, ada beberapa hal yang sedikit mengganggu pikiran saya. Diantaranya yaitu, maraknya penebangan liar, pemadaman bergilir dan kelangkaan BBM. Artikel tersebut memberi saya dorongan untuk menulis beberapa pendapat pribadi saya dan beberapa pernyataan yang mengutip pada media massa.


Pemanfaatan Secara Bijaksana

Kita tahu dan pastinya setuju bukan?, bahwa indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, minyak bumi, hutan tropis, keanekaragaman hayati, dan lain sebagainya yang tidak mungkin saya tampung semuanya pada tulisan ini. Barangkali kita merasa bangga akan hal itu, barangkali juga kita merasa kecewa dan gundah jika melihat kenyataan penggunaan SDA, pemanfaatan dan tindak lanjutnya. Ya, saya pribadi kecewa ( dan mungkin juga pembaca merasakan seperti itu ) , kepada pihak-pihak yang mengelola SDA secara tidak bijaksana.

Dosen PLH saya pernah mengatakan suatu hal tentang Lingkungan Hidup, yang intinya seperti ini : “ pengelolan Sumber Daya Alam, termasuk juga lingkungan sekitar harus secara bijaksana. Artinya, pengelolaan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kelestarian SDA di masa mendatang dan sesuai pada peraturan yang telah ditetapkan”.

Dari pernyataan tersebut saya menangkap beberapa poin terkait penggunaan dan pemanfaatan SDA. Adapun poin-poin tersebut adalah sebagai berikut:

  • Sumber Daya Alam yang hendak di manfaatkan, harus dipertimbangkan kebermanfaatannya dan resiko yang mungkin ditimbulkan dimasa mendatang, sehingga pemanfaatan SDA itu akan maksimal baik secara kuantitas maupun kualitas.
  • Sumber Daya Alam jangan dieksploitasi secara berlebihan. Artinya, janganlah demi tujuan tertentu pemanfaatan SDA itu dilakukan secara besar-besaran tanpa memperhatikan kelestarianny dikemudian hari. Bukankah kita nantinya akan mewariskan semua ini kepada generasi berikutnya.
  • Hendaknya para pengusaha atau mereka yang mengeksplorasi SDA patuh pada perundang-undangan yang telah ditetapkan.

Nah, memang benar apa kata dosen saya itu ( hehe… banggaa…), dan memang tidak mudah mengupayakan hal seperti itu. Butuh niat bersama dan keseriusan kita, termasuk pemerintah dan pengusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas sehingga tidak hanya kalimat harapan yang semu saja tanpa ada tindakan nyata. Alangkah baiknya kita mulai dari hal yang paling sederhana saja meski itu hanya membuang sampah pada tempatnya, tetapi toh dari tindakan itulah timbul rasa kepedulian terhadap lingkungan. Dengan mengajak teman, saudara, kelompok Anda, guru sekolah, dan orang-orang yang Anda kenal untuk lebih peduli terhadap lingkungan, maka kita – paling tidak untuk masa mendatang – akan merasakan manfaatnya. Apakah pembaca sekalian sudah menerapkan pola hidup semacam itu yang membuktikan diri untuk peduli terhadap lingkungan ?, Semoga.

Permasalahan-permasalahan lingkungan yang timbul sebagai imbas dari pemanfaatan SDA yang kurang bijaksana membuat masyarkat dunia – atau mungkin lingkungan sekitar Anda – gerah, hal mendorong munculnya gerakan-gerakan independen dengan mengusung tema “kelestarian bumi” – sejauh yang saya ketahui – yang bertujuan melestarikan dan melindungi Sumber Daya Alam.

Ironi Negeri Sendiri

Saudara-saudara sekalian. Apakah saudara pernah mengalami kejadian antrian bensin yang meng-ular?..Saya sendiri sering mengalaminya, dan sepertinya ini menimbulkan dampak terbukanya pekerjaan sambilan baru yaitu terpampangnya kalimat semacam ini dipinggiran jalan : “Disini Jual Bensin Eceran”. Tentu saja hal ini merupakan keuntungan bagi mereka yang berminat.

Kejadian “Antrian Bensin” tersebut hanyalah satu contoh yang benar-benar terjadi. Benar-benar suatu ironi yang sangat mendalam bagi kita, bangsa indonesia. Bagaimana tidak, negara kaya raya yang gemah ripah loh jinawi ini bisa mengalami krisis sumber energi. Belum lagi jika kita melihat peristiwa pemadaman bergilir yang marak terjadi di beberapa kota, meskipun pihak PLN telah berupaya mengurangi kasus-kasus semacam itu.

Kemudian timbul pertanyaan, lantas kemanakah sumber energi yang digali sedemikian besar itu ?.

Berdasarkan penuturan dari salah satu anggota Dewan Energi Nasional, Rinady Dalimi, di Jakarta, mengatakan bahwa saat ini sebagian besar sumber enegi yang ada justru dikirim ke luar negri.’’Sebanyak dua pertiga produksi batu bara dan setengah produksi gas alam Indonesia masih diekspor.

Dari pernyataan di atas pembaca dapat menginterpretasikan menurut pendapat pembaca sendiri. Saya sendiri mengandai-andai apabila sebagian besar energi itu dipakai untuk kebutuhan dalam negeri, termasuk juga industri, maka bukan tidak mungkin Indonesia dapat meningkatkan jumlah produksi atau lebih jauh lagi menjadi negara yang disegani oleh dunia. Lebih-lebih jika sumber daya manusia kita mampu untuk mengolahnya sendiri. Semoga

Catatan:

pada saat penulisan artikel di atas, ada beberapa ide yang disumbangkan oleh adik saya, meski dia tidak tahu kalau artikel ini hendak saya terbitkan di dunia maya. Btw thank you for my little sister.

Referensi :

  • Apabila pembaca hendak mengetahui seputar gerakan-gerakan yang bertujuan untuk melestarikan bumi atau semacamnya, silahkan buka www.greenpeace.or.id .
  • Media Massa “KOMPAS” jum’at, 14 Januari 2011.

0 Response to "Share : Indonesia yang kaya?"

Posting Komentar

Powered by Blogger