Normalisasi SKM Efektif Tanggulangi Banjir

SAMARINDA – Normalisasi bantaran sungai Karang Mumus (SKM) dipandang Wakil Walikota H Nusyirwan Ismail menjadi salah satu langkah efektif menanggulangi persoalan banjir di Kota Samarinda. Langkah penanggulangan lainnya berupa pembersihan saluran pembuangan atau drainase kota, kewajiban pengembang membuat daerah tangkapan air (catchment area) kalau mengurus IMB, dan pembangunan polder.

“Polder pilihan terakhir kita, karena biaya pembangunannya mahal. Sedang upaya penanggulangan yang kita rasakan efektif adalah normalisasi SKM, salah satu anak sungai Mahakam yang membelah dua Kota Samarinda ini,” ucap Nusyirwan ketika memaparkan langkah-langkah penanggulangan banjir dalam Rapat Koordinasi bertajuk Degradasi Lingkungan dan Anomali Perubahan Iklim di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Rabu (19/1).

Nusyirwan yang baru dua bulan menjabat Wawali Samarinda langsung menyebut contohnya. Menurut dia, normalisasi SKM di sekitar Gang Nibung atau di daerah lekukan Pasar Segiri itu terbukti cukup efektif menngatasi banjir. “Sejak normalisasi SKM di sekitar Gang Nibung, maka genangan air banjir di daerah Jalan Pemuda dan sekitarnya tidak separah seperti sebelumnya. Karena itu, langkah penanggulangan melalui normalisasi SKM ini terus kita lakukan,” ucapnya.

Menurut Pak Nus -- sapaan akrabnya -- langkah normalisasi SKM ini tentu harus mendapat dukungan semua pihak, termasuk Gubernur Awang Faroek Ishak dan jajaran Pemprov. Pemkot sendiri sudah bertekad melanjutkan program kali bersih (prokasih) yang sudah dilakukan sebelumnya. Bahkan, tahun 2011 ini, Walikota Syahari Jaang sudah mendapat dukungan dari Menteri Perumahan Rakyat untuk membangun lebih kurang 2.500 buah rumah sederhana untuk pemindahan warga di bantaran SKM.

“Permukiman warga di sepanjang bantaran SKM akan kita pindahkan secara bertahap. Karena itu, saya juga berharap dukungan Pak Gubernur terkait langkah-langkah penanggulangan banjir ini,” papar Pak Nus seraya menimpali pihaknya juga berencana mendatangkan tenaga ahli dari Belanda untuk membantu mengatasi persoalan air bah di Samarinda yang juga ibukota provinsi Kaltim ini.

Langkah-langkah penanggulangan lainnya, sebutnya, adalah terus berupaya membersihkan semua drainase di dalam kota, dan mewajibkan semua pengembang perumahan yang mengurus IMB (Izin Mendirikan Bangunan) untuk membuat daerah resapan air. Sedang di muara SKM sudah direncanakan membangun pintu air, walau masih terkendala pasar Sungai Dama. Semua langkah ini harus dilakukan agar persoalan banjir teratasi, dan Kota Samarinda benar-benar menjadi kota yang teduh, rapi, aman dan nyaman.

Menyikapi berbagai langkah penanggulangan banjir ini, Gubernur Faroek yang memimpin Rakor bersama semua unsur FKPD, semua SKPD di lingkup Prov Kaltim, LSM Jatam Kaltim, termasuk Bupati dan Walikota, menyambut gembira. “Terima kasih Pak Nus. Saya berharap Kota Samarinda di bawah kepemimpinan Pak Jaang dan Nusyirwan benar-benar lebih baik dan nyaman,” ucap Gubernur Faroek. (diskominfo)

http://diskominfo.kaltimprov.go.id/berita-347-normalisasi-skm-efektif-tanggulangi-banjir.html

0 Response to "Normalisasi SKM Efektif Tanggulangi Banjir"

Posting Komentar

Powered by Blogger